Masih
adakah Kasih Setia Tuhan ?
Jika kita merenungkan kebaikan
dan kasih setia Tuhan yang telah terbukti penyertaanNya selama ini, pasti kita
bersyukur akan indahnya kasih setia Tuhan Yesus. Melalui bacaan kita hari ini,
kita orang percaya dan semua gereja kembali diingatkan beberapa hal sebagai
berikut:
·
Pertama: Tuhan kita yang
memanggil dan terus menyertai (ayat 1-3)
Surat Paulus ini juga dibuka dengan kata yang indah, yakni
“dipanggil untuk menjadi kudus”, artinya Allah memanggil kita untuk kudus dan
terpisah menjadi anggota kerajaan Sorgawi.
·
Kedua: Bersyukur atas anugerah
kepada orang lain (Ayat 4).
Damai sejahtera dan rasa syukur ibarat dua sisi mata uang. Damai
sejahtera dari Allah yang diam dan menetap di dalam hati orang percaya, itulah
yang diminta dan lebih diutamakan, sebab memiliki kekhususan yakni bersumber
dari Yang Maha kuasa (Yoh 14:27). Damai sejahtera yang demikian ini yang akan
menghasilkan rasa syukur dan di ekspresikan setiap hari. Rasul Paulus bersyukur
atas semakin banyaknya orang percaya, mengenai Tuhan Yesus dan memperoleh kasih
karunia yang di anugerahkanNya kepada jemaat yang ada. Bersyukur atas anugerah
yang diterima orang lain merupakan sikap berpikir positif yang jelas buah dari
ketaatan pada Kristus.
·
Ketiga: Menjadi kaya dalam segala
hal (ayat 5-7)
Sikap selalu bersyukur sebagaimana dijelaskan diatas juga membawa
kita kedalam pola pikir kecukupan. Tuhan memberi segala hal kemampuan untuk
menjadi kaya dalam iman, dalam perkataan dalam pengetahuan, dalam kesungguhan
untuk membantu, dan dalam Kasih (band. 2 kor 8:7). Sebagai jemaat yang saling
mendukung, persekutuan akan menjadi bagian dari Kristus, yang tidak akan kekurangan
suatu karunia pun dalam melayani (ayat 7).
·
Keempat: Sampai kesudahan Ia adalah setia (ayat 8-9)
Paulus menekankan pengharapan dan pengharapan itu disertai adanya
jaminan bahwa kita sudah disucikan hingga Kristus Yesus kembali datang kedua
kalinya. Kita diajak agar tetap fokus bahwa kita sudah diselamatkan dan menjadi
warga surgawi. Jangan sampai semua rintangan dan hambatan itu membuat kita
kehilangan rasa syukur dan sukacita. Sebab ia yang memanggil kita adalah Allah
yang setia (band ibr 10:23;11:11).
Bagi kita jemaat masa kini Firman Tuhan ini menyegarkan
panggilanNya kepada kita masing-masing. Kita diingatkan sebagai orang yang
lelah yang telah memperoleh anugerah keselamatan dariNya, ada damai sejahtera,
ucapan dan sikap syukur dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan Yesus Kristus telah
setia dan ia tetap akan setia, maka kita pun marilah setia. Tuhan Yesus
memberkati kita. Amin
Komentar
Posting Komentar