MEMAHAMI
HINGGA KE AKAR
Menjadi Saksi Kristus adalah panggilan bagi
setiap orang Kristen. Kita dituntut agar melalui kehadiran kita di tengah
masyarakat, orang bisa merasakan berkat Tuhan dan berjumpa dengan Kristus.
Tetapi menjadi saksi Kristus bukan masalah gampang, bukan hanya tentang pandai
berkhotbah, atau masalah rajin beribadah atau rajin melayani digereja. Menjadi
saksi Kristus adalah masalah Integritas kita sebagai manusia, yaitu bagaimana
orang lain merasakan kehadiran kita didunia. Sebab orang tidak akan tertarik
untuk mengenal Kristus, karena tindak tanduk kita tidak menarik hati mereka.
Masalah ini yang disinggung Tuhan Yesus, saat
mengkritik ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Pada matius 23 Tuhan Yesus
berbicara kepada murid-muridnya dan orang banyak, supaya mereka ketika melihat
perilaku orang Farisi dan ahli Taurat, tidak melakukan kesalahan yang sama.
Melalui refleksi perilaku dari orang-orang yang dianggap yg sangat religius,
sangat saleh sangat mengerti Firman Tuhan yang justru dikritik habis oleh Tuhan
Yesus karena keagamaan mereka salah dan para murid menjadi peringatan keras
agar tidak melakukan kesalahan yang sama seperti itu. Peringatan itu tidak
hanya berlaku bagi para murid dan orang banyak pada saat itu tetapi juga untuk
pada kita hari ini.
Dua topik yang bisa kita soroti dari teks
matius 23:21-24 yaitu dalam kita bersaksi bagi Kristus; menguduskan nama Tuhan
dengan kejujuran dan mengasihi Tuhan dalam tindakan-tindakan nyata kasih Tuhan.
Pertama, jangan bersumpah tetapi jujurlah
(Ayat 21-22)
Sumpah adalah sebuah tindakan untuk
mendapatkan validitas/keabsahan/jaminan bagi apa yang kita katakan ataupun kita
lakukan. Sering kali sumpah dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat
supranatural, misalnya sumpah demi Allah, urusan surgawi diikutkan dalam urusan
duniawi. Tuhan Yesus menegur dengan keras tindakan ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi yang menciptakan peraturan khusus untuk melakukan sumpah
yang mengikat. Tuhan Yesus yang menghendaki kita untuk selalu berkata jujur
tanpa harus terikat oleh apapun. Perkataan Tuhan Yesus sangat jelas; “Jika Ya,
hendaklah kamu katakan: Ya ,jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak: tidak. Apa
yang lebih daripada itu berasal dari si jahat (Mat 5:37).
Tuhan Yesus menginginkan kita hidup benar,
sehingga dengan kebenaran yan kita nyatakan, kita memuliakan Tuhan, dan dengan
demikian kita juga mempunyai intagritas hidup yan kita bangun di atas
memuliakan Tuhan dan hidup dalam kebenaran. Hal ini akan membuat orang percaya
penuh kepada kita, sehingga apa saja yang kita katakan menjadi kesaksian bagi
orang lain.
Kedua, Kasih Yang Bertindak (Ayat 23-24).
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
adalah orang yang taat beribadah tanpa cacat, mereka juga setia memberikan
korban persembahan, termasuk memberi perpuluhan adalah suatu hal yang sangat penting
dalam kehidupan beragama orang Yahudi. Tapi masalah nya, mereka mengabaikan
sisi lain yang sangat penting ( Fundamental) yaitu keadilan dan kebenaran.
Mereka memeras dan menindas yang miskin dan orang-orang lemah. Bahkan tidak mau
berdamai dan mengampuni saudaranya sehingga Tuhan Yesus bersabda “celakalah
kamu....hai kamu orang-orang munafik” Tuhan Yesus tahu betul kemunafikan ahli
Taurat dan orang Farisi, sehingga Ia menasehatkan supaya dalam menjalankan
Taurat Musa harus total: “ Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan
diabaikan.”
Marilah kita hidup ditengah dunia yang penuh
dengan Tipu muslihat ini, kita meneladani Kristus sehingga apa yang dikatakan
adalah benar dan apa yang dijalankan adalah itegritas, sehingga semua yang kita
kerjakan akan memuliakan nama Tuhan dan menjadi kebenaran ditengah dunia ini.
Mari kita melakukan ibadah dan segala ritual agama dengan hati yang taat, namun
juga tidak mengabaikan masalah-masalah penting yang fundamental yaitu keadilan,
belas kasihan, dan kesetiaan. Tuhan Yesus memberkati! Amin.
Komentar
Posting Komentar