Kemuliaan
Kristus dan sampah-sampah dunia
Ini
adalah bagian dari shering rasul Paulus tentang kehidupan dan pandangannya
tentang masa lalu dan masa sekarang.
Setiap manusia yang lahir tidak memiliki
tujuan hidup. Seorang bayi yang baru lahir tidak tahu tujuan hidupnya. Kita
juga tidak pernah minta untuk dilahirkan di keluarga ini dan bukan dikeluarga
itu.
Jadi manusia mempunyai tujuan hidup karena
lingkungan. Lingkungan yang miskin akan mendorong seseorang untuk kelak
mendapatkan uang banyak. Nilai-nilai hidup seseorang akan berubah seiring
berjalannya waktu kemudian mempengaruhi tujuan hidupnya. Seorang anak akan
mengerti bagaimana cara membeli barang dengan memperhatikan orang tuanya. Ia
akan mengerti bahwa untuk memiliki barang harus ada uang. Akhirnya pelan-pelan
uang menjadi tujuan hidupnya.
Tujuan hidup manusia sudah ternoda oleh dosa.
Tujuan hidup manusia berpusat pada diri sendiri (anthroposentris). Kita semua
sudah berdosa, berpusat pada diri dan materalistik. Inilah fakta. Kesadaran ini
penting karena manusia seringkali tidak sadar akan dirinya. Ia tidak sadar saat sudah dipengaruhi
lingkungan dan sudah berdosa. Ternyata tujuan hidup manusia bisa berubah.
Mengapa demikian ?
Ternyata yang mengalami perubahan itu semua
orang, termasuk mereka yang diluar Kristen. Contoh seorang teroris. Tidak ada
orang yang lahir bertujuan menjadi teroris. Lalu mengapa seseorang bisa menjadi
teroris? Pasti karena ada, nilai yang ingin ia perjuangkan yaitu untuk membela
kaumnya, kaum yang tertindas (kaum teroris merasa dirinya sebagai kaum
tertindas).
Apakah tujuan hidup kita sudah berubah? Ada
orang Kristen yang sebelum dan sesudah menjadi Kristen tujuan hidupnya tidak
berubah. Intinya adalah tujuan hidup kita harus berubah setelah menjadi
Kristen.
Ada tiga hal penting dalam kita mengalami
perubahan tujuan hidup:
Pertama,
tujuan hidup berubah karena ada nilai baru. Orang yang
ikut Kristus dari nilai lama menjadi nilai baru, dari tujuan hidup lama menjadi
baru. Ini harus terjadi dalam kehidupan orang percaya. Mengapa? Karena Kristus
adalah Juruselamat dan Tuhan kita. Kristus sudah menyelamatkan kita dari dosa
dan memperbaharui hidup kita. Kristus sudah mati untuk kita. Karena sekarang
saya juga mau mati bagi Dia. Saya yang harusnya dibinasakan kini dihidupkan. Saya
mempunyai nilai baru. Saya yang tadinya menuhankan diri sendiri kini Kristus
yang menjadi Tuhanku. Inilah pertobatan dan perubahan nilai.
Kedua,
tujuan hidup bukan ditentukan oleh diri kita tetapi oleh Allah pencipta kita.
Kebanyakan orang terbiasa untuk menentukkan
sendiri jalan hidupnya. Bahkan dari kecil kita ditanya, “kalau besar mau jadi
apa?” kita sendiri yang menentukkan. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa tujuan
hidup kita berasal dari Allah. Pencipta menentukkan ciptaan. Kita dibuat Allah
jadi apa? Mengapa Allah menciptakan manusia? Mengapa Allah menitipkan harta
benda kepada kita? Mengapa Allah memberi kita kepandaian? Karena Allah punya
tujuan, bukan supaya kita melupakan Allah dan menentukkan tujuan bagi diri
sendiri. Allah menciptakan kita dengan segala kemampuan dan Fasilitas supaya
kita kembali kepada apa yang Tuhan mau. Kita diciptakan Allah untuk taat
kepadaNya dan untuk memikirkan tujuan-tujuan yang ia berikan.
Ketiga,
Tujuan hidup yang ditetapkan Allah adalah prioritas.
Kepentingan diriku menjadi tidak lagi yang
paling utama, tetapi kepentingan Allah yang paling penting ini merupakan suatu
proses seumur hidup. Sering kali orang bertobat hanya mementingkan cara
hidupnya (dulu merokok, sekarang tidak lagi; dulu minum alkohol sekarang minum
air putih terus,dll). Tetapi jika hanya cara hidup yang berubah orang non
Kristen pun bisa berubah perubahan yang lebih penting adalah perubahan hidup
kita bagi kemuliaannya.
Kalau kita melihat dari Filipi 3:7-11, Paulus mengatakan khususnya Ayat 7-8 “Tetapi apa yang dahulu
merupakan keuntungan bagiku sekarang kuanggap rugi karena Kristus, malahan
segala sesuatu kuanggap rugi karena pengenalan akan Kristus Yesus Tuhanku lebih
mulia dari pada semuanya itu. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya
itu dan menganggapnya sampah....”.
Inilah pengakuan yang dicetuskan dalam
kalimat yang begitu agung dari rasul Paulus yang mengekspresikan pengertiannya
akan apa yang menjadi visi dan nilai yang paling penting di dalam hidupnya.
Hari
ini kita melihat disinilah Paulus membalikkan semua Sistem nilai yang dahulu
dia pegang di dalam hidupNya. Apa yang pernah menjadi pencapaiannya bukan
sesuatu yang tidak baik menurut ukuran manusia, bukan sesuatu yang tidak
dihargai dan dihormati menurut ukuran manusia bukan sesuatu yang tidak
bernilai.
Alkitab mencatat Paulus menyebut apa yang
dahulu menjadi keuntungan kini menjadi kerugian, dan bukan selesai sampai
disitu, Paulus mengatakan itu semua adalah sampah karena dia memperoleh Yesus
Kristus. Perubahan itu adalah perubahan yang revolusioner.
Dari bagian Filipi 3 ini saya menemukan ada beberapa jenis sampah yang perlu
kita tinggalkan dan buang jauh-jauh. Dan saya berharap serta berdoa kiranya
semua sampah itu tidak ada lagi disekitar hidup kita,di dalam gereja kita dan
kita semua sebagai orang-orang ikut Tuhan biarlah kiranya itu yang menjadi
tekad dan keputusan hidup kita selama-lamanya.
Sampah
yang pertama adalah sampah “kebanggan diri”. Paulus menceritakan kesuksesan
dirinya, yang berasal dari keturunan Yahudi asli, yang memiliki berbagai
keunggulan dengan ras, keturunan, pendidikan, karir, dan segala prestasi
nya (Filipi 3 :5-6). Itu semua dahulu sudah dimilikinya. Sekarang saat
berkonfrontasi dengan orang-orang yang membangga-banggakan hal seperti itu, Paulus
mengatakan semua itu adalah sampah. Kita sering kali mengalami kesulitan,
menghadapi tantangan, senantiasa selalu mau mencari tempat perlindungan kepada
kesuksesan dan kekayaan; kepada kemampuan dan kehebatan kita. Kalo kita
berlindung kepada manusia itu dan merasa diri kita kuat menghadapi segala
sesuatu, jangan kaget kalau semua itu akan amblas dan roboh diterpa badai
kehidupan yang dasyat. Semua itu tidak akan pernah bisa menjadi tempat
perlindungan yang sejati.
Mari kita merenungkan dalam-dalam, apa yang
menjadi tujuan yang paling bernilai dan berharga di dalam hidup kita ? apa yang
menjadi tujuan ang paling penting di dalam hidup kita? Hari ini mari kita
belajar memilah dan menaklukan diri kepada kebenaran firman Tuhan ang
mengatakan apa yang paling bernilai dan apa yang hanya sampah belaka.
Sampah
yang kedua buang “mencari kepentingan diri”.
Barangsiapa yang menjadikan diri sebagai yang paling penting dan itulah yang
dia cari, kelak dihadapan Allah itu semua adalah sampah yang berbau busuk
adanya dalam Filipi 2:21 Paulus mengatakan, “...sebab semua orang mencari
kepentingannya sendiri dan bukan kepentingan Kristus Yesus...”. tidak banyak
yang mencari kepentingan Yesus Kristus. Semua mencari kepentingan diri sendiri.
PelayananKu keberhasilanKu, ini berbahaya sekali. Mari kita bertobat, mari kita
membuang segala sampah dari hidup kita dan datang dihadapan Tuhan. Pilih pilihan
ini, seperti Paulus mengatakan, “ Yang Kukehendaki adalah mengenal Dia dan
kuasa kebangkitaNya serta persekutuan di dalam pendaritaaNya...” (Filipi
3:10). Kalimat ini diucapkan bukan oleh
seorang yang baru kenal Tuhan kalimat ini diucapkan Oleh Paulus yang diakhir
hidupnya memiliki kerinduan yang sama seperti pada hari-hari pertama Dia
mengenal Tuhan Juru selamatNya.
Apakah kalimat ini juga engkau dan saya
ucapkan dan menjadi Tujuan hidup Kita di dunia ini? Adakah kita ingin mengenal
pribadi Kristus lebih dalam lagi ingin mengenal kuasa kebangkitannya, ingin
mengerti dan bersekutu di dalam penderitaanNya?
Marilah kita ambil keputusan bertobat dari
mengandalkan Dan memegang segala yang selama ini kita genggam erat-erat yang
kita merasa paling berarti dan berharga sumber kesombongan kita, sumber
kesuksesan kita, dan sumber kebanggan diri kita.
Didalam terang Firman Tuhan kita buang sampah-sampah
yang berbau busuk yang sudah merusak hati kita yang sudah menciptakan hidup
rohani yang tidak sehat. Minta kepada Tuhan keberanian dan tekad untuk tdk
memegang dan menyimpan semua itu.
Biarlah kita berubah tujuan hidup kita karena
kita memiliki nilai baru yang ditetapkan Tuhan Yesus, sebagai prioritas dalam
hidup kita. Tuhan Yesus memberkati! Amin
Komentar
Posting Komentar