Langsung ke konten utama

Kemuliaan Kristus dan sampah-sampah Dunia



Kemuliaan Kristus dan sampah-sampah dunia
  Filipi 3:7-11

   Ini adalah bagian dari shering rasul Paulus tentang kehidupan dan pandangannya tentang masa lalu dan masa sekarang.
Setiap manusia yang lahir tidak memiliki tujuan hidup. Seorang bayi yang baru lahir tidak tahu tujuan hidupnya. Kita juga tidak pernah minta untuk dilahirkan di keluarga ini dan bukan dikeluarga itu.
Jadi manusia mempunyai tujuan hidup karena lingkungan. Lingkungan yang miskin akan mendorong seseorang untuk kelak mendapatkan uang banyak. Nilai-nilai hidup seseorang akan berubah seiring berjalannya waktu kemudian mempengaruhi tujuan hidupnya. Seorang anak akan mengerti bagaimana cara membeli barang dengan memperhatikan orang tuanya. Ia akan mengerti bahwa untuk memiliki barang harus ada uang. Akhirnya pelan-pelan uang menjadi tujuan hidupnya.
Tujuan hidup manusia sudah ternoda oleh dosa. Tujuan hidup manusia berpusat pada diri sendiri (anthroposentris). Kita semua sudah berdosa, berpusat pada diri dan materalistik. Inilah fakta. Kesadaran ini penting karena manusia seringkali tidak sadar akan dirinya.  Ia tidak sadar saat sudah dipengaruhi lingkungan dan sudah berdosa. Ternyata tujuan hidup manusia bisa berubah. Mengapa demikian ?
Ternyata yang mengalami perubahan itu semua orang, termasuk mereka yang diluar Kristen. Contoh seorang teroris. Tidak ada orang yang lahir bertujuan menjadi teroris. Lalu mengapa seseorang bisa menjadi teroris? Pasti karena ada, nilai yang ingin ia perjuangkan yaitu untuk membela kaumnya, kaum yang tertindas (kaum teroris merasa dirinya sebagai kaum tertindas).
Apakah tujuan hidup kita sudah berubah? Ada orang Kristen yang sebelum dan sesudah menjadi Kristen tujuan hidupnya tidak berubah. Intinya adalah tujuan hidup kita harus berubah setelah menjadi Kristen.
     Ada tiga hal penting dalam kita mengalami perubahan tujuan hidup:
Pertama, tujuan hidup berubah karena ada nilai baru. Orang yang ikut Kristus dari nilai lama menjadi nilai baru, dari tujuan hidup lama menjadi baru. Ini harus terjadi dalam kehidupan orang percaya. Mengapa? Karena Kristus adalah Juruselamat dan Tuhan kita. Kristus sudah menyelamatkan kita dari dosa dan memperbaharui hidup kita. Kristus sudah mati untuk kita. Karena sekarang saya juga mau mati bagi Dia. Saya yang harusnya dibinasakan kini dihidupkan. Saya mempunyai nilai baru. Saya yang tadinya menuhankan diri sendiri kini Kristus yang menjadi Tuhanku. Inilah pertobatan dan perubahan nilai.
Kedua, tujuan hidup bukan ditentukan oleh diri kita tetapi oleh Allah pencipta kita.
Kebanyakan orang terbiasa untuk menentukkan sendiri jalan hidupnya. Bahkan dari kecil kita ditanya, “kalau besar mau jadi apa?” kita sendiri yang menentukkan. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa tujuan hidup kita berasal dari Allah. Pencipta menentukkan ciptaan. Kita dibuat Allah jadi apa? Mengapa Allah menciptakan manusia? Mengapa Allah menitipkan harta benda kepada kita? Mengapa Allah memberi kita kepandaian? Karena Allah punya tujuan, bukan supaya kita melupakan Allah dan menentukkan tujuan bagi diri sendiri. Allah menciptakan kita dengan segala kemampuan dan Fasilitas supaya kita kembali kepada apa yang Tuhan mau. Kita diciptakan Allah untuk taat kepadaNya dan untuk memikirkan tujuan-tujuan yang ia berikan.
Ketiga, Tujuan hidup yang ditetapkan Allah adalah prioritas.
Kepentingan diriku menjadi tidak lagi yang paling utama, tetapi kepentingan Allah yang paling penting ini merupakan suatu proses seumur hidup. Sering kali orang bertobat hanya mementingkan cara hidupnya (dulu merokok, sekarang tidak lagi; dulu minum alkohol sekarang minum air putih terus,dll). Tetapi jika hanya cara hidup yang berubah orang non Kristen pun bisa berubah perubahan yang lebih penting adalah perubahan hidup kita bagi kemuliaannya.
Kalau kita melihat dari Filipi 3:7-11, Paulus mengatakan khususnya Ayat 7-8 “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku sekarang kuanggap rugi karena Kristus, malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena pengenalan akan Kristus Yesus Tuhanku lebih mulia dari pada semuanya itu. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah....”.
Inilah pengakuan yang dicetuskan dalam kalimat yang begitu agung dari rasul Paulus yang mengekspresikan pengertiannya akan apa yang menjadi visi dan nilai yang paling penting di dalam hidupnya.
   Hari ini kita melihat disinilah Paulus membalikkan semua Sistem nilai yang dahulu dia pegang di dalam hidupNya. Apa yang pernah menjadi pencapaiannya bukan sesuatu yang tidak baik menurut ukuran manusia, bukan sesuatu yang tidak dihargai dan dihormati menurut ukuran manusia bukan sesuatu yang tidak bernilai.
Alkitab mencatat Paulus menyebut apa yang dahulu menjadi keuntungan kini menjadi kerugian, dan bukan selesai sampai disitu, Paulus mengatakan itu semua adalah sampah karena dia memperoleh Yesus Kristus. Perubahan itu adalah perubahan yang revolusioner.
Dari bagian Filipi 3 ini saya menemukan ada beberapa jenis sampah yang perlu kita tinggalkan dan buang jauh-jauh. Dan saya berharap serta berdoa kiranya semua sampah itu tidak ada lagi disekitar hidup kita,di dalam gereja kita dan kita semua sebagai orang-orang ikut Tuhan biarlah kiranya itu yang menjadi tekad dan keputusan hidup kita selama-lamanya.
Sampah yang pertama adalah sampah “kebanggan diri”. Paulus menceritakan kesuksesan dirinya, yang berasal dari keturunan Yahudi asli, yang memiliki berbagai keunggulan dengan ras, keturunan, pendidikan, karir, dan segala prestasi nya                (Filipi 3 :5-6). Itu semua dahulu sudah dimilikinya. Sekarang saat berkonfrontasi dengan orang-orang yang membangga-banggakan hal seperti itu, Paulus mengatakan semua itu adalah sampah. Kita sering kali mengalami kesulitan, menghadapi tantangan, senantiasa selalu mau mencari tempat perlindungan kepada kesuksesan dan kekayaan; kepada kemampuan dan kehebatan kita. Kalo kita berlindung kepada manusia itu dan merasa diri kita kuat menghadapi segala sesuatu, jangan kaget kalau semua itu akan amblas dan roboh diterpa badai kehidupan yang dasyat. Semua itu tidak akan pernah bisa menjadi tempat perlindungan yang sejati.
Mari kita merenungkan dalam-dalam, apa yang menjadi tujuan yang paling bernilai dan berharga di dalam hidup kita ? apa yang menjadi tujuan ang paling penting di dalam hidup kita? Hari ini mari kita belajar memilah dan menaklukan diri kepada kebenaran firman Tuhan ang mengatakan apa yang paling bernilai dan apa yang hanya sampah belaka.
Sampah yang kedua buang “mencari kepentingan diri”. Barangsiapa yang menjadikan diri sebagai yang paling penting dan itulah yang dia cari, kelak dihadapan Allah itu semua adalah sampah yang berbau busuk adanya dalam Filipi 2:21 Paulus mengatakan, “...sebab semua orang mencari kepentingannya sendiri dan bukan kepentingan Kristus Yesus...”. tidak banyak yang mencari kepentingan Yesus Kristus. Semua mencari kepentingan diri sendiri. PelayananKu keberhasilanKu, ini berbahaya sekali. Mari kita bertobat, mari kita membuang segala sampah dari hidup kita dan datang dihadapan Tuhan. Pilih pilihan ini, seperti Paulus mengatakan, “ Yang Kukehendaki adalah mengenal Dia dan kuasa kebangkitaNya serta persekutuan di dalam pendaritaaNya...” (Filipi 3:10).  Kalimat ini diucapkan bukan oleh seorang yang baru kenal Tuhan kalimat ini diucapkan Oleh Paulus yang diakhir hidupnya memiliki kerinduan yang sama seperti pada hari-hari pertama Dia mengenal Tuhan Juru selamatNya.
Apakah kalimat ini juga engkau dan saya ucapkan dan menjadi Tujuan hidup Kita di dunia ini? Adakah kita ingin mengenal pribadi Kristus lebih dalam lagi ingin mengenal kuasa kebangkitannya, ingin mengerti dan bersekutu di dalam penderitaanNya?
Marilah kita ambil keputusan bertobat dari mengandalkan Dan memegang segala yang selama ini kita genggam erat-erat yang kita merasa paling berarti dan berharga sumber kesombongan kita, sumber kesuksesan kita, dan sumber kebanggan diri kita.
Didalam terang Firman Tuhan kita buang sampah-sampah yang berbau busuk yang sudah merusak hati kita yang sudah menciptakan hidup rohani yang tidak sehat. Minta kepada Tuhan keberanian dan tekad untuk tdk memegang dan menyimpan semua itu.
Biarlah kita berubah tujuan hidup kita karena kita memiliki nilai baru yang ditetapkan Tuhan Yesus, sebagai prioritas dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati! Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Hidup Jemaat Filadelfia

Pola Hidup Jemaat Filadelfia Wahyu 3:7-13                                                                PENDAHULUAN Melalui pembacaan firman Tuhan yang terambil dari kitab Wahyu 3:7-29 ini saya ingin mengajak kita semua untuk melihat bagaimana luar biasanya jemaat Tuhan di kota ini. Mereka yang tidak memiliki kekuatan besar tetapi mampu tetap mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Kota Filadelfia adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh gunung berapi sehingga di kota ini seringkali terjadi gempa bumi yang hebat dan sering disebut juga tanah berapi. Karena kota ini dikelilingi oleh banyak gunung berapi, maka kota ini memiliki tanah yang subur. Kota...

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

MELAYANI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI 1 Petrus 5:1-6 Melayani menjadi satu respons yang indah ketika seseorang mengalami hidup yang diberkati Tuhan. Bukan saja mereka yang duduk di dalam jabatan, bukan saja mereka yang berada di dalam satu pelayanan di dalam gereja, setiap anak Tuhan sepatutnya dan seharusnya memiliki prinsip hidup kita adalah hidup yang melayani Tuhan. Surat 1 Petrus , khususnya pasal ke 5 adalah satu bagian dimana Petrus yang sudah tua sedang berbicara kepada hamba-hamba Tuhan yang masih muda, dan juga kepada badan-badan pengurus gereja dimana mereka melayani. Tetapi saya juga yakin dan percaya firman Tuhan ini relevan diberikan untuk setiap kita, memberi direksi bagaimana sikap kita, hidup kita melayani Kristus yang sudah datang terlebih dahulu sebagai Gembala kita yang agung yang melayani kita semua. Ada 3 Bagian tentang Hamba-hamba Tuhan yang Masih Muda Ada 3 bagian di sini, bagian pertama, ayat 1 berbicara mengenai dasar kenapa hidup kita melayani...

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN

BERSYUKUR ATAS ANUGRAH PENYERTAAN TUHAN Dalam sepanjang hidup ini, setiap dari kita tentunya sudah pernah merasakan  kebaikan Tuhan. Kita ada sampai dengan saat ini dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan suatu apapun, juga merupakan salah satu anugrah serta kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Bahkan sedikit atau banyak kita semua pasti pernah mendapatkan anugrah dari Tuhan, apakah itu berupa kesembuhan, berkat ataupun pertolongan Tuhan yang lain, sebab Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Kebaikan terbesar yang Tuhan nyatakan yaitu ketika Ia rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia, dan tidak ada yang dapat menandingi kebaikan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap hari kita perlu bersyukur atas kebaikan yang Tuhan nyatakan. Jangan pernah mengeluhkan kondisi yang kita alami, sebab ketika kita dapat bersyukur kita akan dapat melihat kebaikan Tuhan yang lebih besar lagi. Mazmur 34:9 mengatakan kecaplah ...