Keadilan
yang Menyelamatkan
Saudara-saudara.... Surat Yohanes khususnya 1
Yohanes adalah surat yang bertujuan menasehati jemaat Kristen mula-mula untuk
melindungi jemaat dari pengaruh aliran Gnostik. Penulis surat ini mendorong
jemaat untuk tetap teguh berpegang pada kebenaran bahwa Yesus Kristus adalah
Anak Allah yang telah menjadi manusia dan telah menumpahkan darahNya untuk
menyucikan manusia dari dosa. Selain itu, penulis juga mendorong jemaat agar
hidup dalam kebenaran. Namun jika ternyata mereka berbuat dosa dan mengakuinya,
maka Allah yang setia dan adil akan mengampuni mereka. Keadilan Allah dalam
surat Yohanes ini berkaitan erat dengan pengampunan dan kebenaran, bukan
penghukuman, karena Allah sendiri telah menanggung hukuman tersebut dalam diri
Yesus Kristus. Ketika manusia yang berdosa mau datang kepadaNya, Allah yang
adil itu mengampuni, menyelamatkan. Injil dan surat-surat Yohanes yang sangat
menonjolkan kasih Allah, tidak dibungkam mengenai keadilan Allah tetapi justru
memperjelas hubungan antara kasih dan keadilan Allah .
Keadilan sering dikaitkan dengan kondisi sama rata sama rasa, atau
berkaitan dengan dijatuhkannya hukuman kepada yang bersalah dan kebebasan bagi
yang benar. Ketika hukuman tidak dijatuhkan kepada yang bersalah, maka
pengadilan disebut pengadilan yang tidak adil, atau pengadilan yang kehilangan
keadilan. Namun penulis 1 Yohanes ini memberikan pemahaman tentang keadilan
Allah berbeda dengan keadilan yang dipahami manusia pada umumnya. Dalam ayat 9,
keadilan Allah justru dikaitkan dengan pengampunan, bukan hukuman. Apakah dengan
tidak menghukum pendosa maka keadilan Allah berubah menjadi ketidakadilan?
Tentu saja tidak. Mengapa? Karena Allah yang adil telah menjatuhkan hukuman.
Namun hukuman atas pendosa diterima/ditanggung oleh Kristus, Anak Allah. Dengan
demikian, setiap pendosa ang menerima Kristus dan mengakui dosanya, ia tidak
perlu menanggung hukuman dosanya.
Inilah keadilan Allah yang sengaja mau
mengasihi manusia dan memberi pengampunan sempurna. Yang patut kita lakukan
sebagai tanggapan terhadap karya Allah;
1.
Hidup
dalam Kebenaran. Karena Allah melalui Kristus
telah membenarkan kita dengan pengorbananNya di kayu salib, supaya jemaat
bersekutu dengan Tuhan Allah yang adalah Kebenaran.
2.
Hidup
dalam keadilan. Kita harus hidup dalam keadilan seperti
yang Allah lakukan, yaitu keadilan yang mengampuni, dan menyelamatkan.
Sudahkah
kita mewujudkan keadilan yang menelamatkan saudara seiman kita, orang-orang
dalam komunitas kita, bangsa kita, dan sesama kita? Bukankah ada orang-orang
yang terbuang dari komunitasnya karena penghakiman dan pengakuan atas keadilan
dan kebenaran? Bukankah ada orang-orang yang semakin terpuruk, rusak hidupnya,
bahkan hancur masa depannya karena penghakiman dan penghukuman yang tidak berdasarkan
kasih? Tuhan Yesus memberkati. Amin
Komentar
Posting Komentar