Kasih-Mu hendak Ku nyatakan
Markus 12:28-34; Lukas 10:25-28
Pertanyaan ahli Taurat kepada
Yesus:: “Hukum manakah yang paling utama?” (Mrk 12:28), tidak saja membuka
terjadinya sebuah percakapan yang menarik antara ahli Taurat dengan Yesus
tetapi juga membawa percakapan tersebut masuk ke dalam persoalan yang paling
mendasar (menentukan jati diri dari keberadaan umat Tuhan) dalam kehidupan
keagamaan umat Tuhan yaitu tentang kasih. Paling mendasar karena hukum memang
peranan utama dalam kehidupan keagamaan agama Yahudi atau keagamaan apapun di
dunia ini, karena agama dipahami sebagai sebuah sistem atau pranata sosial
dalam hidup umat beragama dalam relasinya dengan Tuhan yang Maha Kuasa.
Pertanyaan ahli Taurat dengan Tuhan tersebut mewakili cara hidup beragama model
legalistik formal, dimana hidup beragama berarti bagaimana umat Tuhan harus
menaati sekumpulan hukum atau syariah yang akan membawa umat Tuhan ke surga
jika ditaati dan neraka jika dilanggar. Namun jawaban Yesus membuka praktek
hidup keagamaan yang dihidupi legalistik formal tersebut. Bagi Yesus relasi
dengan Allah bukan dihidupi melalui hukum agama atau syariah, tetapi bagaimana
relasi dengan Allah diekspresikan atau diwujud nyatakan melalui relasi kasih
yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia (mark 12:30-31).. Bagi
Yesus kasih bukan normatif, tetapi aplikatif, yaitu bagaimana kasih itu diekspersikan dalam pengalaman hidup
yang kongkrit (nyata). Itu nampak dalam respon Yesus yang memuji ahli taurat yang
sampai pada kesadaran bahwa kasih lebih dari semua upacara korban manapun (Mark
12:33). Bagi Yesus kerajaan Allah dihadirkan bukan melalui upacara korban,
ataupun syariah agama, tetapi melalui kasih yang dihadirkan (Mark 12:34).
Dialog tersebut tidak hanya
membawa ahli taurat masuk ke dalam sebuah cara baru menghadapi hidup
keagamaannya. Tetapi juga membawa kita pada kesadaran bertapa kasih bukanlah
normatif, tetapi kasih itu eksistensial, yang menentukan keberadaan gereja.
Artinya, ketika gereja tidak menghadirkan kasih baik di dalam dirinya maupun
dilingkungannnya, ia telah berhenti menjadi gereja. Sebagai komunitas iman,
gereja hadir karena kasih Tuhan, dan gereja berperan untuk menyatakan kasih
Tuhan tersebut dalam membangun kehidupan yang lebih baik, baik kepada Tuhan
maupun kepada sesama manusia. Tuhan Yesus memberkati!. Amin
Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :
BalasHapusUlangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "
Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha
Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "
Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha "
Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.
Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema
" . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱