Kasih
dan kebenaran:
Panggilan
Berjuang bagi Bangsa yang dalam Bahaya!
Ester
4:5-17
Musuh kehidupan dewasa ini adalah
sikap apatis (artinya tidak peduli, acuh tak acuh, cenderung cuek, masa bodoh,
dan enggan berbuat apa-apa). Berbagai masalah sosial, kemiskinan, pertikaian, tindak
kejahatan, pencemaran lingkungan, dll... adalah dampak dari sikap apatis. Dalam
masyarakat perkotaan sikap apatis muncul dalam slogan “ABG” (asal bukan gue); ungkapan
“EGP” (emang gue pikirin), ini marak bukan hanya diucapkan tetapi juga
dilakukan, dan menjadi bukti adanya sikap apatis.
Kitab Ester terkenal sebagai
sebuah kitab yang berisikan tentang perjuangan dan keberanian seorang wanita
yang bernama Ester, dalam memperjuangkan bangsanya yaitu bangsa Yahudi yang
tertekan pada waktu itu. Perjuangan yang mereka lakukan ternyata tidak mudah,
karena ada begitu banyak tantangan, pergumulan, yang muncul dari pihak luar,
dan salah satu yang menonjol adalah Haman, seorang yang diangkat raja dengan kedudukan yang lebih
tinggi dari semua pembesar yang ada di Istana raja. Tetapi ada kepedulian
Ester, sehingga ia berani mengambil resiko dengan berpuasa dan menghadap raja,
sekalipun dengan resiko harus mati.
Pada bagian perikop yang
kita baca ini, ketika Mordekhai
memberitahukan kepada Ester akan bahaya yang mengancam kehidupan semua orang
Yahudi. Melalui keyakinan iman Mordekhai dalam ayat “14” sebab sekalipun engkau
saat ini berdiam diri saja, bagi Yahudi akan timbul pertolongan, dan kelepasan
dari pihak lain...” memberi kekuatan pada Ester bahasa iman yang tersembunyi
itu di tangkap oleh Ester dan kemudian ditanggapi sepenuh hati, termasuk resiko
kematian (16). Ester berani mengambil sikap, “kalau akau harus mati biarlah aku
mati!”.
Ester melakukan suatu tindakan
iman, dengan menyuruh Mordekhai untuk pergi dan mengumpulkan semua orang Yahudi
yang terdapat di Susan, agar mereka berpuasa baginya sebelum ia menghadap raja
untuk memperjuangkan keselamatan Bangsa Yahudi. Puasa disini tidak dapat
dilepaskan daari doa permohonan kepada Tuhan dan sebagai tindakan iman akan
pertolongan Tuhan.
Bercermin dari Ester, marilah
kita mewujudkan secara nyata: kepekaan, kepedulian, solidaritas, dan
keberanian. Mari berhenti untuk sekedar tinggal di zona nyaman sendiri, dan
jadilah kepanjangan tangan Tuhan bagi kehidupan ini. Tuhan Yesus memberkati!.
Amin
Komentar
Posting Komentar