Gereja dan Mandat Budaya
“Tetapi kamulah bangsa yang
terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang
dahulu bukan umat Allah tetapi ang sekarang telah menjadi umatNya, yang dahulu
tidak dikasihani tetapi ang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak
dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan” (ayat 9-10).
Saudara.... “Mandat dan Budaya “
menjadi satu bagian yang penting didalam kehidupan seorang Kristen yang telah
ditebus oleh Kristus. Namun seringkali mandat budaya ini disalah pahami oleh
orang-orang Kristen masa kini. Seringkali ditekankan bahwa mandat budaya
berarti orang Kristen harus hidup sesuai dengan imannya di tengah-tengah dunia
ini. Ada juga yang memahami bahwa mandat budaya itu adalah memahami dan
mengusahakan alam ciptaan Allah ini dengan sebaik-baiknya? Yang lain memahami
bahwa iman Kristen harus melebur di dalam semua budaya (sinkritisme).
Kita memahami bahwa dosa dan kejatuhan
manusia telah membawa dampak besar bukan hanya “putusanya” hubungan manusia
dengan Allah.... yang dapat penghukuman kekal tetapi juga “rusaknya” hubungan
manusia dengan sesamanya (sosial), dan juga dengan alam ciptaan-Nya. Dosa telah
menyebabkan kerusakan yang besar terhadap manusia dan alam ciptaan Allah. Oleh
karena Anugerah dan kasih-Nya, kita seharusnya binasa diselamatkan di dalam
Yesus Kristus. Keselamatan yang kita terima ini bukan hanya bersifat
pribadi.... di mana hubungan kita dengan
Allah telah dipulihkan, tetapi juga harus berdampak pada pemulihan
hubungan dengan sesama (sosial) dan dengan alam ciptaanNya. Semua hubungan ini
(termasuk segala aspek kehidupan manusia) harus dilihat di dalam terang
penebusan Yesus Kristus.
Pertanyaan yang muncul, apa
hubungannya dengan gereja? Kita tahu bahwa gereja adalah umat pilihan Allah,
yang telah ditebus di dalam kematian dan kebangkitan Kristus ,menyebar
keberbagai penjuru dunia, menyembah kepada satu Tuhan di dalam Yesus Kristus,
disatukan di dalam iman melalui baptisan, mengakui kesatuannya sesuai dengan
ajaran kristus, menerima perjamuan kudus, percaya kepada pemberitaan Firman
Tuhan yang benar serta melakukan sebagaimana yang diberitakan oleh Firman
Tuhan. Gereja yang benar harus dapat membuat “jembatan” yang akan menghubungkan
kehidupan umat pilihan yang telah diselamatkan di dalam Kristus dengan
lingkungan sosial dan alam ciptaan-Nya.
Gereja seharusnya menjadi sarana yang tepat mendorong dan mengupayapkan
supaya umat pilihan Allah dapat melaksanakan mandat budaya ini. Di dalam
berbagai bidang (baik itu di bidang ekonomi, kesenian, politik, teknologi,
kesehatan, budaya, pendidikan, IPTEK, dll) orang Kristen yang adalah umat
pilihan Allah harus “mengarami” bidang-bidang itu di dalam terang imannya di
dalam Yesus Kristus. Kehadiran gereja seharusnya tidak berhenti pada
usaha-usaha membangun kerohanian umat pilihan Allah semata-mata, tetapi gereja
juga harus “mengupayakan dan memperjuangkan” kehidupan manusia secara
menyeluruh baik itu di dalam kaitannya dengan hubungan sosial maupun dengan alam
ciptaan-Nya di dalam terang iman kepada kepada Yesus Kristus. Selain kita
melakukan mandat dari Allah sendiri yang bertujuan membebaskan umat-Nya dari
dosa/kegelapan menuju kepada terang Allah yang ajaib (1 Petrus 2:9-10). Tuhan
Yesus memberkati kita! Amin
Komentar
Posting Komentar